Monday, December 8, 2014

Tips Gaya di Musim Hujan


Musim hujan telah tiba. Ya, itu berarti aroma petrichor (aroma tanah yang beraksi dengan air hujan) yang dinanti-nanti menguar, betapa memanjakan. Udara menjadi lembab, menghembuskan angin segar menyejukkan. Tanaman-tanaman berkilau hijau zamrud, tumbuh subur di pekarangan. Debu-debu vulkanis yang sempat merajarela di musim kemarau kini musnah sudah, hilang dihanyutkan derasnya tetesan alam.


Namun musim hujan juga berarti kehujanan, pakaian sukar kering, rawan sakit, dan malas bepergian. Berangkat sekolah/kuliah/kerja masih panas, eeh, pulangnya hujan. Terlanjur nggak bawa jas hujan dan payung pula! Kehujanan deh. Mau nyuci baju bingung cari waktu yang tepat agar tidak sia-sia. Takutnya baru setengah kering sudah diguyur hujan. Mana isi tas juga tergenang! Fuh, buku-buku basah semua deh. Padahal PR-nya harus dikumpulkan besok!

Ya, sebagai warga yang tinggal di iklim tropis, sudah menjadi agenda tiap tahun untuk menghadapi suka duka musim hujan. Berikut beberapa tips and tricks untuk menghadapi musim hujan, agar saya dan Anda tetap gaya dan bahagia J

Basics
-         - Bawalah payung yang praktis. Payung lipat memang mudah dibawa, tapi juga paling rentan rusak. Maka dari itu, buka dan tutuplah dengan perlahan dan hati-hati, agar lebih tahan lama.
-          -Jangan tutup payung yang masih basah. Keringkanlah terlebih dahulu, atau bersihkan tetesan air dengan lap agar tidak berkarat dan bau.
-          -Jika Anda adalah pengendara kendaraan roda dua, bawalah jas hujan. Kini desain dan warna jas hujan semakin beragam di pasaran. Pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda tidak suka ribet, Anda dapat menggunakan jas hujan model kelelawar, walaupun model ini tidak terlalu rapi menutup bagian samping tubuh dan kaki. Anda dapat memilih jas hujan kelelawar yang memiliki dua lubang kepala untuk memudahkan penggunaan saat Anda berboncengan. Jas hujan individu cocok bagi Anda yang sering bepergian sendiri dan ingin seluruh badan terlindungi dari air hujan.
-          -Bawalah sandal atau sepatu karet disamping sepatu formal Anda. Hal ini untuk menghindari rusaknya sepatu jika dipakai dalam keadaan basah. Sebagai alternatif, Anda dapat membeli penutup sepatu yang tahan air jika Anda tidak ingin repot-repot membawa dua pasang alas kaki.
-          -Bawalah beberapa buah kantong plastik untuk melindungi barang-barang penting Anda dari kerusakan akibat air hujan.
-          Masukkanlah dokumen-dokumen penting atau buku-buku Anda ke dalam map plastik.


Clothing
-          -Pakailah pakaian yang dapat di mix and match dengan mudah. Karena sangat sulit untuk mencuci dan mengeringkan baju di musim hujan, sebaiknya Anda gunakan tiap potong baju beberapa kali untuk menghindari mencuci terlalu banyak. Udara di musim hujan relatif lebih sejuk jadi Anda dapat menggunakan baju yang sekiranya masih bersih, kering, dan segar untuk dipakai beberapa kali.
-          -Agar tidak bosan dengan gaya(atau dikira nggak mandi gara-gara pakai baju yang sama dua hari berturut-turut), cobalah mix and match baju Anda. Cukup tambahkan aksesori rompi atau sabuk, Anda akan memiliki gaya baru yang elegan.
-          -Warna-warna gelap dan netral menjadi favorit. Hitam, coklat, biru tua dan merah hati sangat mudah dipadu-padankan. Motif garis-garis, bunga, atau animal print juga seru untuk ditambahkan.
-          -Hindari warna pastel atau putih agar jika kehujanan dalaman tidak tembus pandang. Bawahan berwarna terang juga akan sangat merepotkan jika tak sengaja terkena genangan air atau lumpur. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan warna-warna cerah seperti merah bendera, ultramarine blue, hijau daun atau kuning lemon.
-         - Gunakan celana bahan. Jeans memang dapat menghangatkan, tapi butuh tenaga dan waktu ekstra untuk mencuci dan menjemur.
-          -Hindari baju terusan panjang, karena akan lebih merepotkan. Baju tersebut tidak dapat dipakai lagi jika sedikit terkena hujan dan Anda harus mencuci item yang cukup besar. Lebih baik Anda menggunakan potongan pakaian yang terpisah.

Make-Up
-          -Gunakan make-up yang tahan air (waterproof) agar tidak luntur terkena air hujan.
-          -Jika make-up tidak waterproof, bawalah beberapa make-up kit Anda saat kerja atau kuliah, agar Anda dapat memperbarui riasan Anda agar terlihat fresh dan rapi.
-          -Bawalah tisu atau kapas untuk membersihkan riasan yang luntur. Selain itu, dapat juga digunakan untuk mengelap tas Anda yang terkena percikan air hujan.


Demikianlah tips dari saya. Jika ada tambahan tips, silahkan comment J Enjoy your rainy day :D 

Saturday, December 6, 2014

Oriflame Kohl Pencil – Product Review

Hey guys, now I’m gonna review my super awesome eyeliner, Oriflame Kohl Pencil. I bought it on quite a long time ago on September 2014 or something, and it has been one of my most-wear items in my daily make-up kit J I got it for Rp. 50.000, though in the catalogue it said Rp. 55.000, because the one selling it is my best friend in high school.

Oriflame Kohl Pencil
               
So, it’s a black pencil eyeliner, 1.3 g or 0.04 oz, and it said, “untuk tata rias bagian mata” or “eye make-up”. It’s made in Germany. It has a lid so that it doesn’t make a mess in your make up box. I like the design; it’s just plain black with silver writings. C’est très élégant. But I would prefer it if they didn’t stick a sticker of the ingredients diagonally on the lid like that. They should stick it straight or have it printed in silver like the rest of the writing instead.

The other side of the Kohl pencil


The texture is soft, which makes it easy to use. The wood is also good quality so it’s easy to sharpen, but you have to clean your sharpener afterwards because some of the black core of the pencil will stick to it. I don’t know if it’ll make a difference in special sharpeners for make-up but I just use a regular pencil sharpener.
                I found that it’s quite long-lasting. Usually I would wear it at 6 a.m. before going to my university, and it would stay on my eyes until the afternoon. From my experience, if you want it to stick longer, you have to make sure that the pencil’s sharp. Then, apply a bit of eye shadow (I would usually use a nude color) over the eye line. That will make it stay longer.
                I tried using this eyeliner while it’s blunt (to save it so I don’t have to buy another so soon :p ) but the results are not as good. It will make it easier to smudge and the line won’t be as neat. But even so, I would still resist myself from sharpening it before it’s really blunt :p . If it smudges, I would clean my face and redraw it before the next class. Or you can just wipe the smudges with a tissue, re-apply some face powder, and redraw the lines. If you sharpen it, though, the line will be so neat it makes me surprised again and again.
                To clean it, I usually use olive oil. You may use other make-up removers too, of course. But if you have a blunt line it could be wiped off with water. Be careful, it could mess up the rest of your look if you don’t clean it properly. Sometimes I find myself having dark eye circles due to not cleaning it properly. But the olive oil and cotton can wipe it clean J
Anyway, here’s the conclusion:
Plus ++
-          Soft texture, easy to use
-          High quality wood, easy to sharpen
-          Makes perfect lines when it’s sharpened
-          Lasts quite long (if you know the tricks)
-          Nice, simple design
Minus - -
-          The black core sticks on the sharpener, and it’s rather hard to clean
-          It smudges on the outer corners of the eyes if it’s not sharpened after a few hours (or if you cry)
-          It should be cleaned with special make-up removers (or in my case olive oil) to make it really clean

After all, I love this eyeliner anyway
Thick eyeliner line for a fiercer look
Thin line using the eyeliner. This photo was taken six hours after I applied it.






Sunday, November 30, 2014

Purbasari Spa Aromatherapy Body Scrub Review

Purbasari  Spa Aromatherapy Body Scrub (plus lightening and natural corn scrub) Review

Klaim produk:
Purbasari SPA lulur mandi aromatherapy dengan scrubnya yang lembut membuat kulit bersih, halus, dan tampak cerah. Dengan aroma rose memberikan sentuhan sensual yang menawan.

Cara pakai: gosokkan merata ke seluruh tubuh, bilas dengan air. Untuk hasil maksimal gunakan setiap hari sebagai pengganti sabun.

Purbasari Aromatherapy Body Scrub with gentle exfoliating scrubs leaving a clean, smooth, and glowing skin. Rose fragrance revitalizes your senses and leaves skin irresistible to touch.

Direction: Massage gently all over skin, rinse with fresh water. For best results, use daily as a soap substitute.

Ya, jadi suatu hari aku lagi jalan-jalan ke Giant dekat rumah karena pingin nyobain lulur. Tadinya waktu di kampus aku sempat terlibat pembicaraan dengan teman-teman tentang lulur. Uniknya, bukan dari segerombolan cewek-cewek yang lagi berbagi info tentang produk kecantikan, tapi dari sepasang teman yang relationship status-nya berpacaran. Kejadiannya kurang lebih seperti ini.

K (cowok) : Lihat nih, kulitku kering. Kenapa ya? (nunjukin kulit lengannya yang kering ke pacarnya, tapi aku juga liat)
V (pacarnya): Loh kan kamu udah aku belikan body scrub, itu kamu pake! (nada tinggi)
K: Tapi aneh, lunyu-lunyu gitu.
V: Iya tapi itu berarti melindungi kulit, K… Kayak kalo pake lotion terus kalo wudhu terasa licin, itu berarti lotionnya bagus. Ya kan Da? (menoleh ke aku)
Aku: Iya memang. Coba kamu pake, K…
V: lhaiya itu, kan kamu udah aku belikan lulurnya. Gapapa cowok pake lulur. Itu namanya merawat tubuh, K, bukan pake lulur terus tiba2 jadi melambai gitu kan…
Aku: hahaha…

Dan percakapan berlanjut, tapi rasanya nggak penting buat dimasukkan ke product review. Tapi intinya, tidak ada salahnya kita berusaha merawat tubuh yang dititipkan dari Tuhan, dan jadi pingin coba lulur ya.

Jadi, aku di Giant itu lihat-lihat deretan lulur. Diantara berbagai macam lulur yang tersedia, aku memilih yang ini. Pertama, karena aku anak mahasiswa biasa, aku cari yang murah, nggak sampe 20rb. Aku beli ini harganya sekitar 16rb aja. Isinya juga lumayan banyak, 250ml. Packaging menarik, bentuknya bulet dengan gambar mawar merah. Di Giant Sawojajar, Malang saat itu ada dua varian, yang mawar itu nuansanya Sensual dan yang lavender nuansanya Relaxing. Aku pilih yang sensual karena… ada yang pernah bilang aku demikian (padahal kayaknya biasa aja).

Isinya warna pink, ketika pertama dibuka baunya manis yang kuat tapi tidak murahan. Waktu dipake baunya jadi lebih lembut, tapi masih wangi. Teksturnya kayak lotion, tapi setelah digosokkan ke tubuh, baru terasa butiran scrubnya. Aku nggak tau itu termasuk kategori kasar ato lembut dibandingkan body scrub lain, karena ini yang pertamaku :p

Aku pribadi suka pake lulur ini soalnya baunya bikin semangat, badan terasa bersih dan segar. Keringat hilang semua setelah digosok dan badan jadi wangi J sip sip pokoknya. Rasanya kayak princess yang lagi manjain diri. Ya, mungkin kalo princess beneran itu digosokkan orang lain (pelayannya) tapi males banget kan kalo buka-buka di depan orang. -_- pake lulur sendiri saja sudah cukup membahagiakan. J

Aku nggak benar-benar nurutin untuk “pakai setiap hari sebagai pengganti sabun”, mungkin 
seminggu cuma 3-4 kali. Itu karena bapakku ga suka ada berbagai hal di kamar mandi jadi aku simpan lulur ini di lemariku sendiri dan diambil kalo memang lagi pingin pake. Kalo pagi kan ribet harus nyiapin sarapan dan siap-siap untuk kuliah jadi nggak mungkin luluran segala, jadi aku pake kalo sore ada kuliah lagi. Jadi refreshed setelah mandi lulur ini, siap untuk belajar lagi J

Plus ++
-          Terjangkau, isi banyak
-          Wanginya bikin semangat
-          Packaging-nya lucu bulat kayak apel :p
-          Bikin badan bersih dan segar

Min - -
-          Ya sih, packaging lucu, tapi kalo tangan lagi licin sulit banget bukanya.

Alhamdullillah dengan memakainya 3-4 kali seminggu selama berminggu-minggu (lupa tepatnya beli kapan, sekarang udah hampir habis lulurnya), kulitku jadi makin halus. Benar-benar kerasa bedanya dibandingkan saat sebelum pakai lulur J Kalo ada yang pernah coba produk ini juga, share pengalaman ya J



À bientôt J :P

Sunday, November 23, 2014

Pond's No Blackheads Facial Scrub Review

Hellooo!!



This is my first ever personal product review J I’m gonna talk about Pond’s No Blackheads facial scrub. Aku sudah pake ini selama sekitar 3-4 bulan. Karena coba-coba (aku sudah sering pake facial scrub Pond’s tapi baru kali ini yang No Blackheads) jadi belinya yang 50g. Lumayan awet lo J
Silahkan lihat dulu foto produknya :D

Front

with Volcanic Clay

Warnanya tempatnya kuning cerah, tapi (selain karena aku ingin ngilangin komedo di hidung), aku tertarik karena tertulis “with volcanic clay”. Hmmm, apa itu ya? Bikin penasaran. Dan kesannya kan keren banget gitu sebagai warga Indonesia yang negerinya terletak di Ring of Fire, dan khususnya sebagai Arek Malang yang kotanya dikelilingi enam gunung berapi… *PLAKK! Ayo fokus ke reviewnya…

Belakang


Teksturnya lumayan kental, berwarna semacam krem kusam atau coklat yang sangat-sangat muda. Kalau dikasih air dan digosok sampai berbusa, terasa adanya micro beads yang lembut, berguna untuk perlahan mengeluarkan komedo. Micro beadsnya menurutku nggak terlalu banyak dan memang lembut. Aku kira waktu beli bakal lebih banyak, ternyata nggak. Tapi hasilnya nggak buruk-buruk amat juga. Malah mungkin biar nggak menyakiti kulit wajah kita yang sensitif…

Teksturnya kental


Aku belinya di Mall Olympic Garden Malang, di toko apa ya aku lupa. Tapi bisa didapatkan dimana-mana, seperti di toko Indomaret, Alfamart, Giant, dsb. Mudah kok, cari produk Pond’s. Harganya cukup terjangkau untuk pelajar dan mahasiswa (seperti aku), nggak sampai IDR 15k. Mungkin sekitar 13k-14k gitu. J

Sayangnya foto after-nya malah gelap cahayanya. Tapi gini lah apa adanya.


Plus ++
-          Wajah terasa bersih, minyak wajah terbasuh bersih.
-          Komedo memang secara perlahan berkurang dengan penggunaan teratur.
-          Kalaupun ada ‘harta karun’ berupa komedo yang masih sembunyi di bawah kulit, lebih mudah ngeluarinnya pakai alat pengambil komedo (alat kecil dari besi dengan ujung kawat bundar).
-          Wajah lembut.

Minus - -
-          Ada rasa kulit tertarik seperti facial scrub pada umumnya. Kulit muka terasa kencang. Jadi kalo aku nggak banyak-banyak facial scrubnya, Cuma dikit aja di tangan dan dilarutin dengan air.
-          Warnanya agak aneh, anti-mainstream lah.

Jadi, produk ini memang untuk digunakan sebagaimana mestinya (yaiyalah). Kalo memang punya masalah dengan komedo bisa nyoba produk ini, yang penting teratur pemakaiannya J

Okey, bye J